Minggu, 13 September 2015

HUKUM SUNAT ELEKTRIK

Khitan (sunat) dengan cara memotong kulup, merupakan pola lama yang sampai saat ini masih dipakai oleh sebagian besar masyarakat, terutama pedesaan. Namun seiring kemajuan zaman yang serba canggihdan berteknologi, telah ditemukan cara baru yang lebih efektif tanpa harus memeotong kulup, yaitu cukup dengan mengkerutkan kulup dengan alat canggih tersebut, yang hasilnya seperti kulup yang dipotong. 
Apakah sunat dengan memakai alat tersebut diperbolehkan?
Jawab: Khitan dengan cara seperti diatas diperbolehkan dengan beberapa syara':
1.Hasilnya sama dengan cara dipotong
2.Sudah teruji secara medis, bahwa kerutan tersebut tidak akan kembali lagi.
Sumber: Buku Kang Santri Menyikap Problematika Umat Hal.368

11 komentar:

  1. boleh juga dicoba...
    ehh sudah disunat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Habis nanti gan, mau disunat apanya! Hehehheheee

      Hapus
    2. mau sunat dua kali apa wong chrewchild!

      Hapus
  2. Waktu kakak saya sunat belum ada model sunat elektrik seperti sekarang ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu masih manual, masih pakai pisau yg sangat tajam!

      Hapus
  3. Model baru hasil perkembangan teknologi ya. Kalau secara pribadi memandang lebih afdol dipotong aja, kan sudah banyak ahli yang sangat pintar "dokter" beserta obat yang lebih bagus hingga dalam bbrp hari saja sudah kering hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu juga tergantung anaknya ya gan! Pakai yang mana!

      Hapus
  4. berarti kalo paje yang elektrik , sakitnya gk separah yang dipotong ya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya gan, memang tidak begitu sakit berbeda dg yg di potong langsung

      Hapus
  5. Jadi tahu nih hukumnya.. makasih sis!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama gan, makasih dah berkunjung juga nih!

      Hapus