Rabu, 01 Juli 2015

KISAH PERJALANAN HIDUP SEORANG MUALAF

Mualaf ini berasal dar negeri Kincir (Belanda), sejak kecil dia tidak mengenal Tuhan. Sungguh beruntung nasib gadis ini, sekarang sudah menjadi Mualaf. 
Perjalanan spritual mualaf asal Belanda Siti Malikah Feer bak cerita Ibrahim saat mencari hakikat tuhan. Malikah yang dulu bernama Marlou Feer sejak kecil tidak pernah dikenalkan kepada tuhan. Malikah tumbuh dalam keluarga ateis. 
"Saat itu saya bermain dengan teman saya, saat itu banyak awan, tapi matahari menyinari menembus ke awan mungkin di sana ada tuhan, dia melihat kita," kata Malikah mengawali ceritanya kepada merdeka.com di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (11/6).

Lalu Malikah mulai mencari jati dirinya dan agamanya dengan ikut kelas agama Kristen. Dia pun banyak membaca berbagai literatur tentang manusia, salah satunya teroi evolusi Darwin. 
"Saya tertarik dengan agama Kristen tapi saya tidak bisa menerima Isa, tuhan atau anak tuhan karena waktu itu saya berpikir bagaimana tuhan bisa disalib kalau dia memang tuhan," tanya dia. 
Pencarian Malikah sempat terhenti, sampai akhirnya dia bertemu teman-temannya yang berasal dari Turki dan Irak. Malikah mulai tertarik dengan agama teman-temannya karena mereka menunjukkan akhlak mulia. 
"Mereka memperlihatkan hormat, baik hati, berbagi makanan waktu istirahat dan tempat kerja, saya tertarik dengan mereka. Masya Allah, karena orang Belanda tidak berbagi daripada mereka saya tertarik dengan budaya mereka dan Islam," ungkap dia sembari menyebut asam Allah berkali-kali. 
Rasa ingin tahunya makin membara karena teman-temannya asal Turki dan Irak tersebut tampak 'berbeda' dari mayoritas mahasiswa di sana. "Tahun 2002 waktu mereka puasa saja juga ingin tahu bagaimana puasa dan saya suka dan senang dengan mereka. Mereka lebih dekat dengan orang miskin saya ingin mengerti mereka lebih baik," tutur wanita berjilbab ini.
Hidayah pun datang, Malikah dengan mantap bersyahadat atau bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Syahadat itu disaksikan teman-temannya dan dilakukan di tengah Malikah menghadapi ujian universitas. "Waktu itu umur saya 18 tahun, saya memeluk Islam tahun 2003,"tutup wanita berumur 29 tersebut.

4 komentar:

  1. Subhanalloh..semoga Malikah tetap istiqomah ..aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mba nurul kita doakan saja! Semog. Amin

      Hapus
  2. Subhanallah.... Tetap semangat dan Istiqomah yah Saudaraku Malikah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini memang perlu di doakan ya, mas! Agar istiqomah

      Hapus