Minggu, 12 Maret 2017

Santri VS Tukang Cukur

Satu siang, ditempat cukur rambut terjadi obrolan antara si tukang cukur dengan pelanggannya. Kebetulan yang dicukur itu zaid, seorang alumni sebuah pesantren ternama.
Kian lama obrolan dua orang itu kian hangat saja. Dari tema yang mulanya ngalor-ngidul, si tukang cukur yang "abangan" itu membawa obrolan ke masalah seputar akidah.
"Kalau menurut saya, Tuhan itu tidak benar-benar ada,"tukang cukur memulai. 
"Loh, kok bisa mengatakan seperti itu?" Zaid mengejar tanya. "Ya lihat saja kehidupan ini mas, banyak orang yang hidupnya nelangsa, penuh masalah, ribet semrawut, bahkan saking beratnya masalah itu ada yang sampai bunuh diri. Katanya Tuhan itu maha Pengasih yang bakal menolong sertai hambanya,. Nah buktinya mana?"
Hmm. Zaid terdiam. Dia tak langsung menjawab. Bukan lantaran tak mampu, tapi Zaid tengah mencari jawaban yang pas buat si tukang cukur. Dia teringat benar pesan Kiyainya agar bisa menyampaikan setiap hal sesuai dengan nalar lawn bicaranya.
Hingga beberapa lama , Zaid belum juga angkat bicara. Si tukang cukur hampir menyelesaikan tugasnya. Tiba-tiba Zaid melihat seorang tengah duduk diluar tempat cukur rambut. Tampang dan rambut orang itu begitu acak-acakan dan berantakan. Seberkas Ide pun mengalir di kepala Zaid.
"Nah, Pak, kalau anda mengatakan Tuhan itu tidak ada, maka saya katakan tukang cukur itu tidak ada."
"Loh, gimana sih, wong saya itu ada disinni" tukang cukur tak mengerti.
"pokoknya saya yakin kalau tukang cukur itu tidak ada" Zaid ngeyel.
"Kalau tukang cukur itu ada, lah kok masih ada orang yang rambutnya berantakan," jawab Zaid sambil menunjuk seorang tak jauh dari tempat itu.
"Anda ini dimana sh, dia yag disana itu maksudnya, kalau dia rambutnya berantakan, ya sebab tak mau datang ke tempat ini, coba kalau kesini, pasti saya rapikan," sergah Tukang Cukur.
"Nah, seperti itu juga pak, kalau ada orang yang ditumpuk masalah dan hidupnya begitu ribet, bukan lantaran Tuhan itu tak ada, tapi sebab pemilik masalah itu tak mau datang, berserah diri, memohon ampunan dan pertolongan, Allah pasti menolongnya," jawb Zaid mantap. Sang tukang cukur pun terdiam seribu bahasa. Skak matt.
Dikutip dari situs nuonline.

2 komentar:

  1. Cakep..
    Jawaban yang kreatif, maklum harus perlahan jika membimbing lawan bicara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang seperti itu, jadi jawabannya ilmiah yah

      Hapus