Rabu, 28 Desember 2016

Pendidikan Agama Dari Orang Tua Yang Keliru

Pendidikan Agama Dari Orang Tua Yang Keliru - Seringkali orang tua terpengaruh oleh pengalaman hidupnya sendiri, sehingga mereka berkeinginan agar anaknya kelak tidak mengalami penderitaan hidup seperti dirinya. Misalnya, orang tua yang tidak mendapatkan nasib dalam pekerjaan disebabkan pengetahuan umumnya yang kurang. Sebab dia dulu lama belajar di pesantren. Akan tetapi, ternyata pengetahuan yang didapatnya di pesantren selama bertahun-tahun tidak bisa membantunya memperoleh pekerjaan yang dapat mencukupi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Akan tetapi untuk pesantren sekarang sudah di tambahi pendidikan life skill nya bekerja sama dengan pemerintah, sehingga anak pesantren pun bisa medapatkan pekerjaan layaknya anak lain.
Orang tua yang dulu hanya mempelajari pendidikan pesantren bisa merasa putus asa dengan apa yang diperolehnya. Menurut pandangannya, apa yang diperoleh selama ini tidak cukup memberikan bekal kepada orang yang memeluknya untuk dapat mengambil bagian aktif dalam memperebutkan rizki di tengah masyarakat. Orang tua tersebut selalu mengingatkan kepada anak-anaknya, bahwa sukses meraih materi di dunia ini tidak bisa sejalan dengan agama.
Tanggapan orang tua seperti diatas sebenarnya adalah keliru. Jika selama masa anak-anak mendapat didikan agama yang keliru dari orang tuanya, hal tersebut akan berpengaruh sangat jauh terhadap perilaku dan pandangan hidup anak bersangkutan. Memang setelah anak menjadi dewas, dia sendirilah menjadi penanggungjawab segala sesuatu yang dilakukannya. Pada masa dewasa ini oorang dituntut untuk kritis, bukan membeo terhadap orang lain dan lingkungannya; dan berapa banyak orang dewasa yang berhasil menjadi manusia kritis. Karena itu, jika didikan orang tua tentang hal beragama sudah keliru, hal ini akan menjadi bekal bagi remaja dalam menyuburkan keengganannya pada agama.
Mudah-mudahan sedikit tulisan ini bisa menginspirasi para orang tua, agar tetap memberikan ilmu agamanya kepada anak-anaknya, karena ilmu agama itu penting diterapkan baik itu di dunia maupun di akhirat, dan semoga anak kita bisa menjadi anak yang tergolong soleh/solekhah. Amin

13 komentar:

  1. Iya didikan orang tua sangat mempengaruhi karakter anak kedepan nya. Tapi saya belum punya anak jadi masih belum bisa berkomentar banyak mbak hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga nanti kalau punya anak jadi anak yg soleh/solehah

      Hapus
  2. menurutku pendidikan agama nggak ada salahnya, harusnya semua harus seimbang, pendidikan agam ataupn pendidikan umum ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali pendidikan agama dan umum harus sejajar

      Hapus
  3. Semua pendidikan itu penting, baik dari orang tua, guru maupun lingkungan kita sendiri. Karena itu semua yang dapat membentuk karakter seseorang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, memang betul semua pendidikan itu penting. Makasih sudah memberi pemantapan

      Hapus
  4. Orang tua adalah penopang utama, harus waspada karena lingkungan jaman sekarang lebih ngeri dari jaman dulu ya Mbak. Apalagi internetan jaman skr mudah sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus lebih kontrol terhadap putra-putrinya ya mba!

      Hapus
  5. kalau hanya melihat dari kacamata duniawi saja tentu, mungkin bagi seseorang pendidikan agama sekedarnya saja,,, tapi kalau orang tua itu paham bahwa anak adalah aset di akhirat kelak, yah pastinya dia akan mementingkan itu terlebeih dahulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul juga, jika pendidikan agama kuat, otomatis dalam bertindak dan bekerja pasti sudah sesuai dengan koridor agama ya gan

      Hapus
  6. Apalagi prinsip yang dipakai oleh kebanyakan orang tua yaitu "anak tidak pernah dewasa dimata orang tua" , bisa jadi ntar anak tidak berkembang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi orang tua sekarang harus kritis dan berhati-hati ya gan!

      Hapus
  7. orang tua memang menjadi madrosatul ula atau pendidkin pertama sang anak, terutama sang ibu. tapi selain orang tua lngkungan juga sangat mempengaruhi, banyak orang tua yang sangat disiplin mendidik anaknya dg pendidikan agama namun sang anak tetap menjadi anak yang kurang ajar karna terpengarung anak lain dilingkungannya.

    BalasHapus