Minggu, 12 Juli 2015

Nabi Ibrahim AS Mencari Tuhan Yang Sebenarnya

Pada masa Nabi Ibrahim AS, kebanyakan rakyat di Mesopotamia (sekarang Irak) beragama politeisme yaitu menyembah lebih dari satu Tuhan. Dewa bulan atau Sin merupakan salah satu berhala yang paling penting, Bintang, Bulan, dan Matahari menjadi objek utama penyembahan dan karenannya, astronomi merupakan bidang yang sangat penting.
Sewaktu kecil Nabi Ibrahim AS sering melihat ayahnya melakukan ritual menyembah berhala-berhala tersebut. Disisi lain, sang ayah Azhar, bahkan membuat patung-patung sebagai gambaran dari para dewa-dewa tersebut untuk di jual dan dijadikan sembahan. Dari sinilah, nalar dan logika Nabi Ibrahim AS.. mulai berjalan dan berontak, diapun mencoba mencari kebenaran agama yang dianut oleh keluarganya itu.

Dalam Al-Qur'an surah Al-An'am (ayat 76-78) menceritakan tentang pencariannya dengan kebenaran. Pada waktu malam yang gelap, beliau melihat sebuah bintang yang bersinar, lalu ia berkata: "Inikah Tuhanku?" kemudian apabila bintang itu terbenanm, ia  berkata pula "Aku tidak suka kepada yang terbenam dan hilang". Kemudian apabila dilihatnya bulan terbit yang bersinar cahayanya, dia berkata : "Inikah Tuhanku?" Maka setelah bulan itu terbenanm, berkatalah dia : "Demi Allah, sesungguhnya jika aku tidak diberikan petunjuk oleh Tuhanku, niscaya menjadilah aku dari kaum yag sesat". Kemudian apabila dia melihat matahari sedang terbit yang sangat terang cahayanya, berkatalah dia: "Inikah Tuhanku?" Ini lebih besar". Setelah matahari terbenanm, dia berkata pula:"Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri (tidak mengikuti) dari aa yang kalian sembah". 
Inilah daya logika yang dianugerahkan kepada beliau dalam menolak agama penyembah langit yang dipercayai kaumnya serta mencari Tuhan yang sebenarnya.

3 komentar:

  1. Ya memang begitula kehidupan pada masa nabi Ibrahim mas Eka Cahya Gumilar! Makasih komennya

    BalasHapus
  2. السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
    Alhamdulilah dapat pencerahan dari artikel nya Mbak Ida. tentang sejarah nabi Ibrahim. Makasih ya Mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam, makasih komennya dan makasih kunjungannya

      Hapus