Kamis, 17 Desember 2015

Kisah Teladan "Salah Persepsi"

Suatu hari Imam Syafii mengunjungi kediaman Imam Ahmad Bin Hanbal. Setelah keduanya menyantap makan malam, Imam Syafii kemudian berbaring dikamar yang telah disediakan.
Keesokan harinya, putri Imam Ahmad bertanya kepada ayahnya.
"Ayah, apakah orang itu adalah Imam Syafii yang sering anda ceritakan,?"
"Iya, betul putriku"
"Aku mengamati tamu ayah itu sejak tadi malam, ada tiga hal yang aku perhatikan. Pertama, ketika kita menghidangkan makanan, dia makan banyak sekali. Kedua, saat masuk kamar tamu dia hanya tidur, tidak melaksanakan sholat malam sama sekali. Dan ketiga, waktu shalat subuh dia sholat berjamaah bersama kita tanpa berwudhu"
Putri Imam Ahmad itu merasa heran dan ganjil, ayahnya sering menceritakan kesalehan dan keagungan Imam Syafii. Namun setelah menyaksikan sendiri, persepsinya terhadap Imam Syafii berubah 180 derajat.

Imam Ahmad hanya diam saja mendengarkan penuturan putrinya. Pada waktu berhadapan dengan Imam Syafii, Imam Ahmad menanyakan tiga hal yang disinggung putrinya. Dengan tenang, Imam Syafii menjawab, "Aku makan banyak sekali karena aku tahu betul makanan yang kalian hidangkan adalah makanan dari harta yang halal. Anda adalah orang yang dermawan.
"Makanan dari orang yang dermawan adalah obat. Sedangkan makanan dari orang bakhil adalah penyakit".
Aku makan banyak bukan untuk mencari kenyang, tapi karena ingin mengobati penyakitku dengan makanan dari anda.
Aku tidak sholat malam, karena saat aku merebahkan badanku untuk tidur, aku melihat seolah-olah didepanku terbuka lembaran al-qur'an dan hadist. Allah memberikan petunjuk kepadaku menyelesaikan 72 masalah fiqih yang aku harapkan bisa bermanfaat untuk umat islam. Sehingga malam itu aku tidak punya kesempatan untuk sholat malam.
Sedangkan aku sholat subuh bersama kalian tanpa berwudhu, karena aku belum tidur. Sepanjang malam aku begadang. Sehingga aku sholat subuh bersama kalian dengan wudhunya sholat Isya."
Mengetahui hal itu, Putri Imam Ahmad hanya termenung menyadari kehilafannya.
*****
Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan fikiran kita. So, always be positive thingking!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar